Tips Mengetahui Jenis BBM Sesuai Kompresi Mesin Motor

By Administrator 15 Jul 2023
 

Salah satu perawatan sepeda motor agar performanya tetap baik meski bukan motor baru adalah dengan menggunakan bahan bakar yang tepat. Untuk itu BBM yang digunakan baiknya sesuai dengan rekomendasi pabrikan yang artinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan mesin.

Mencari BBM yang sesuai dengan sepeda motor sebenarnya bukan perkara sulit. Terdengar sepele, tapi memilih BBM yang tepat penting diketahui oleh pemilik kendaraan bermotor karena berdampak pada performa sepeda motor.

Pemilihan BBM yang cocok akan akan membuat proses pembakaran di ruang mesin menjadi sempurna. Sehingga, konsumsi bahan bakar pun tidak boros dan umur mesin jadi lebih panjang.

Sayangnya, kini masih banyak pemilik kendaraan bermotor yang mengisi BBM mereka secara asal. Dampaknya, performa dan kondisi mesin pun menurun drastis seiring berjalannya waktu penggunaan.

Salah satu caranya bisa menggunakan rasio kompresi mesin. Untuk mengetahui angka rasio kompresi cukup membaca pada Buku Pedoman Pemilik yang didapat saat membeli kendaraan bermotor.

Biasanya, semakin tinggi nilai kompresinya maka semakin besar pula nilai oktannya. Lalu, apa itu nilai kompresi mesin?

Rasio kompresi mesin adalah rasio antara volume silinder dan ruang bakar ketika piston berada di titik mati bawah (TMB) dengan volume ruang bakar saat piston berada di titik mati atas (TMA). Atau bisa dikatakan rasio kompresi mesin adalah nilai yang menunjukkan perbandingan volume ruang pembakaran dari kapasitas terbesar ke kapasitas terkecil.

Misalnya pada motor besar dengan mesin 1.000 cc yang terdiri dari empat silinder dengan volume 100 cc. Saat piston berada di bawah setiap piston terisi penuh campuran bensin dan udara sebanyak 100 cc. Sementara ketika piston berada di atas volumenya menjadi 10 cc. Ini artinya, rasio kompresi mesin tersebut 10:1.

Pilihan bensin dari Pertamina ditujukan untuk mesin dengan kompresi berbeda-beda, berikut penjelasannya.

1. Premium berwarna kuning, oktan 88 untuk rasio kompresi mesin 9:1.
2. Pertalite berwarna hijau, oktan 90 untuk rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1.
3. Pertamax berwarna biru, oktan 92 untuk rasio kompresi mesin 10:1 sampai 11:1
4. Pertamax Turbo berwarna merah, oktan 98 untuk rasio kompresi mesin 11:1 sampai 13:1
5. Pertamax Racing oktan 100 untuk rasio kompresi mesin 13:1 ke atas.

Selain rasio kompresi mesin, memilih BBM yang cocok itu juga harus memperhatikan nilai oktan setiap jenis bahan bakar. Nilai oktan ini dikenal dengan Research Octane Number (RON). Di Indonesia, pilihan bensin yang tersedia memiliki nilai oktan terendah RON 88 hingga tertinggi RON 98.

Nah, jika nilai oktan pada BBM semakin tinggi maka menandakan ketahanan terhadap tekanan semakin tinggi. Semakin tinggi nilai RON maka semakin tinggi rasio kompresinya sehingga semakin besar tenaga yang dapat dihasilkan.

Artinya, jika angka RON semakin tinggi maka dibutuhkan tekanan lebih tinggi dan waktu proses pembakaran yang lebih lama. Begitu juga prinsipnya pada bahan bakar oktan lebih rendah yang berlaku sebaliknya.

Yang terakhir, bahan bakar yang tepat pada kendaraan bermotor juga perlu memperhatikan sistem pendinginnya. Jika sistem pendingin pada motor menggunakan radiator biasanya tak akan terjadi overheat atau mesin terlalu panas.

Sementara pada motor yang belum menggunakan sistem radiator perlu lebih waspada karena sistem pendingin hanya menggunakan angin. Jika demikian, pilihlah bahan bakar dengan nilai RON lebih rendah karena semakin tinggi nilai RON maka suhu yang dihasilkan juga semakin tinggi.