Takaran Oli Samping 2 Tak untuk Motor yang Pas

By Administrator 31 Okt 2022
 

Motor dengan jenis 2 tak atau two stroke memang sudah tidak lagi diproduksi oleh berbagai pabrikan motor di dunia terutama di Indonesia. Salah satu alasannya adalah emisi dari motor 2 tak tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan saat ini.

Tapi karena motor dengan jenis 2 tak ini mulai langka dan banyak memori dari masyarakat yang dulu tidak mampu membeli motor tersebut dan saat ini mampu, motor 2 tak jenis apapun kini mulai diburu untuk dijadikan koleksi. Maka dari itu, saat ini harga dari sebuah motor 2 tak melambung tinggi.

Sebuah motor dengan jenis 2 tak untuk bisa berjalan dengan baik tidak hanya harus mengisi BBM saja, tapi harus ada oli samping atau oli 2 tak. Oli 2 tak ini berfungsi untuk memberikan pelumasan tambahan pada bagian dinding piston.

Pasalnya sistem kerja dari sebuah motor 2 tak adalah pembakaran tetap terjadi di ruang bakar antara kepala piston dan squish bagian head. Namun udara dan bensin dibawa melalui piston dan dibuang kembali melalui piston juga. Berbeda dengan motor 4 tak yang menggunakan klep sebagai jalur masuk bensin dan udara masuk dan keluar juga melalui klep.

Karena sistem masuk bahan bakar dan udara melalui putaran piston saat piston turun, tentu bahan bakar yang dibawa oleh piston tersebut bisa membuat dinding silinder jadi kering. Karena itu sangat dibutuhkan oli samping agar dinding piston tidak kering saat mesin tengah bekerja.

Umumnya sebuah motor 2 tak memiliki tangki penyimpanan oli samping sendiri terpisah dari tangki BBM. Untuk mengaliri oli samping dari tangki dan masuk kedalam karburator, mengandalkan sebuah pompa. Tapi ada juga motor lawas dengan mesin 2 tak yang tidak dibekali tangki penyimpanan oli samping.

Jika sebuah motor 2 tak tidak memiliki tangki oli samping, maka kita harus mencampur langsung oli samping kedalam tangki bensin secara manual. Namun dalam mencampur oli samping ke dalam tangki tidak bisa sembarangan. Ada takaran yang harus kita ikuti.

Ketika kita mengisi oli samping tidak sesuai takaran maka akan muncul permasalahan. Jika kita mencampur oli samping terlalu banyak maka asap yang keluar dari knalpot akan sangat tebal. Bahkan lebih parahnya busi akan cepat mati lantaran terkena oli samping terlalu banyak karena tidak semua oli ikut terbakar oleh bensin. Sisa oli yang tidak habis terbakar tentu akan mengendap di ruang bakar.

Namun keuntungan yang kita dapat saat memasukkan oli samping terlalu banyak adalah dinding silinder piston akan mendapat pelumasan yang maksimal. Hasilnya piston tidak akan macet saat mesin sedang bekerja.

Sedangkan jika oli samping yang kita campur terlalu sedikit kecenderungan piston macet akan sangat besar. Pasalnya pelumasan dinding silinder piston tidak maksimal. Sehingga ketika mesin bekerja dan gesekan tersebut menimbulkan panas, panas tersebut akan membuat piston lengket. Disitulah terjadinya jammed pada piston.

Untuk takaran pasnya, ketika kita mengisi BBM 1 liter maka sebaiknya oli samping yang kita masukkan ke tangki sebanyak 30-40 ml. Namun agar pelumasan lebih aman, sebaiknya kita memasukkan oli samping kedalam tangki sebanyak 40 ml.

Namun ketika menggunakan takaran 40 ml untuk 1 liter tersebut mengeluarkan asap lebih banyak, kita bisa mengurangi takaran oli sampingnya. Agar tetap aman, sebaiknya kita mengurangi 5 ml saja. Jadi oli samping yang kita masukkan adalah 35 ml untuk 1 liter BBM.