Mengenal Teknologi Regenerative Braking Pada Mobil Listrik

By Administrator 10 Feb 2023
 

Pada mobil listrik tidak hanya mengedepankan teknologi pengisian baterai semata, tetapi ada beberapa fitur yang kerap ditanamkan oleh masing-masing pabrikan untuk memberikan rasa aman dan nyaman.

Salah satu teknologi yang bakal dijumpai oleh pemilik mobil listrik adalah teknologi regenerative braking, ini adalah sebuah inovasi di mana energi listrik yang tersimpan di dalam baterai bisa terisi ulang selama mobil dipakai.

Regenerative braking tersebut juga terkoneksi dengan sistem pengeraman. Dibandingkan dengan mobil bermesin konvensional, energi panas yang keluar saat melakukan pengereman, energi tersebut akan keluar secara cuma-cuma alias tidak dialihkan ke sektor lainnya.

Sedangkan bicara mobil listrik, energi panas dari sistem pengereman akan dibaca oleh sistem pengeraman aktif. Selanjutnya, secara bersamaan motor listrik yang disematkan akan beralih fungsi menjadi generator listrik yang mengisi baterai mobil.

Selain mengisi daya listrik ke baterai, Regenerative Braking juga membuat penggunaan rem lebih hemat karena lebih jarang digunakan. Seperti deselerasi ringan dimana deselerasi motor listrik yang kuat akan menanggung semua tugas tersebut dengan mudah.

Pada mobil listrik keluaran Hyundai, yakni Ioniq Electric dan Hyundai Kona Electric pun, fitur ini juga mempermudah pengemudi ketika berkendara di perkotaan yang padat dengan kondisi lalu lintas stop and go karena Regenerative Braking yang kuat membuat pengemudi tidak perlu menginjak pedal rem.

Bila fitur tersebut dirasa terlalu kuat misalnya ketika berjalan di tol dan terkadang kaki sering melepas gas sehingga malah memabukkan, maka fitur tersebut kekuatannya bisa diatur dengan pedal di belakang setir.

Jadi, Regenerative Braking merupakan suatu fitur yang menjadi nilai plus di mobil listrik dan tentunya membuat pengoperasian dan kepemilikan mobil listrik semakin murah untuk jangka panjangnya.

“Saat mengurangi kecepatan itu, ada fungsi yang namanya regenerative braking, jadi sisa putaran roda akan dikembalikan menjadi daya ke baterai. Mostly dari engine brake, saat lepas pedal gas,” kata Product Planning Wuling Motors Danang Wiratmoko, seperti dilansir Tempo.

Sementara di mobil listrik Wuling Air Ev, regenerative braking ini bisa disesuaikan secara personal. Dengan begitu, penggunaan tenaga yang bersumber dari baterai akan dapat beradaptasi lagi lantaran adanya teknologi regenerative braking tersebut.