Jangan Salah Pilih, Kenali Beda DOT3 dan DOT4 untuk Minyak Rem Mobil

By Administrator 21 Nov 2022
 

Minyak rem merupakan salah satu komponen mobil yang tak boleh disepelekan. Padahal minyak rem merupakan salah satu bagian utama untuk kinerja sistem mobil. Pasalnya, segala komponen dalam sistem pengereman berperan krusial karena sangat berpengaruh pada keselamatan pengendara. 

Akan ada momen di mana jumlah minyak rem dalam tangki akan berkurang atau perlu segera diganti. Untuk itu perlu pemeriksaan berkala untuk mengetahui tingkat keausan ataupun tindakan perbaikan bila diperlukan.

Fungsi dari minyak rem adalah mengubah tekanan pedal menjadi pergerakan piston dalam kaliper. Ini mengapa akhirnya kampas bisa terdorong ke piringan. Semakin pedal ditekan, gesekan antara kampas dan piringan semakin hebat dan laju pun bisa diperlambat.

Bekerja dengan panas, minyak rem memiliki titik didih yang tinggi. Bisa dua kali lipat bahkan lebih dari titik didih air. Namun, ia berkarakter higroskopis alias dapat menyerap molekul air atau kelembaban. Seiring berjalannya waktu, hal ini dapat menurunkan performa.

Untuk itu, sangat penting mengganti minyak rem secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan. Biasanya setiap interval 20.000 km atau 2 tahun sekali. 

Meski biasanya masalah minyak rem diurus oleh mekanik di bengkel, tapi tak ada salahnya memahami jenis minyak rem yang cocok dipakai. 

 

Beda DOT 3 dan DOT 4

Biasanya fluid DOT 3 dan DOT 4 yang paling umum digunakan oleh mobil-mobil di pasaran. 

Perbedaan keduanya terletak pada titik didihnya. DOT 3 memiliki titik didih paling rendah yaitu sekitar 205 derajat Celcius dalam kondisi kering dan 140 derajat Celcius saat basah. Sementara DOT 4 memiliki titik didih 230 derajat Celcius (kering) dan 155 derajat Celcius (basah). 

Selain itu bahan pembuat keduanya juga berbeda. DOT 3 itu terbuat dari poly glycol sementara untuk DOT 4 biasanya glycol ether. Karena terbuat dari bahan yang berbeda maka keduanya tak boleh dicampur. 

Agar lebih aman gunakan salah satunya sesuai spesifikasi. Pastikan tak mencampur keduanya agar sistem pengereman tetap optimal.