Mesin Diesel Punya Torsi Lebih Tinggi, Apa Penyebabnya

By Administrator 16 Jun 2023
 

Mesin diesel dikenal sebagai sumber tenaga untuk kendaraan-kendaraan besar seperti truk dan alat-alat berat. Mesin ini dianggap sebagai pekerja keras.

Mesin diesel memang memiliki torsi lebih tinggi, alasan utamanya berasal dari rasio kompresi. Titik mati atas atau top piston mesin diesel ini mentok hingga bibir silinder. Di sisi lain, piston di mesin bensin masih menyisakan sedikit ruang dari bibir silinder.

Lebih lengkapnya dijelaskan oleh Jason Franske melalui sebuah video berjudul 5 Reasons Diesel Engine Make More Torque Than Gasoline. Dalam video tersebut disebutkan ada 5 faktor yang menyebabkan torsi besar pada mesin diesel yakni rasio kompresi, laju pembakaran, panjang stroke, turbo, dan densitas energi.

Simpelnya dapat dipahami bahwa makin tinggi kompresi sama dengan semakin besar torsi. Itulah kenapa pembakaran pada mesin diesel membutuhkan kompresi yang besar.

Pembakaran pada mesin diesel sangat bergantung pada solar dan udara. Tak heran jika mesin diesel sering disebut ‘peminum solar’. Mesin akan tetap hidup jika solar dan udara masuk ke ruang bakar. Panasnya udara terkompresi kemudian menyalakan bahan bakar tanpa memerlukan busi.

Sementara itu, pembakaran di mesin bensin membutuhkan pemantik dengan busi. Pembakaran di mesin bensin terjadi karena adanya campuran bahan bakar dan udara kemudian dibakar oleh api yang dihasilkan dari busi.

Dalam videonya, Fenske kemudian membandingkan silinder mesin bensin dan diesel.

Fenske menggunakan kapasitas yang sama yakni 0,6 liter. Hasilnya, volumetrik silinder mesin diesel memiliki stroke 120 mm dengan diameter 80 mm. Sebaliknya, mesin bensin diameternya lebih besar yakni 100 mm namun stroke hanya 80 mm.

Maka dapat diartikan alasan kenapa mesin bensin mampu berputar lebih tinggi. Pasalnya stroke lebih pendek, membuat batang piston mengengkol mesin lebih cepat Saat piston diesel mengengkol hanya 3.000 rpm, mesin bensin mampu berputar hingga 4.500 rpm atau 50 persen lebih cepat.

Pada mesin diesel, turbo juga lebih efektif dibandingkan pada mesin bensin. Hal ini lantaran pada mesin diesel hanya dibutuhkan solar dan udara agar mesin bekerja. Turbocharged memasok udara tambahan ke ruang bakar tetapi konsumsi bahan bakar tetap.

Fenske menjelaskan bila Air Fuel Ratio di mesin ini cukup besar, antara 18:1 sampai 70:1. Dari penjelasannya dapat dipahami bahwa ketika semakin besar pasokan udara tetapi konsumsi bahan bakar hanya sedikit bertambah maka akan memberi dampak pada lonjakan tenaga berikut torsi yang dihasilkan.