Ini Manfaat dan Cara Kerja ABS Pada Motor
By Administrator 09 Des 2022Belakangan ini, motor keluaran terbaru semakin mencolok dengan fitur-fitur canggih yang ditawarkan. Salah satunya, fitur keamanan Anti-lock Brake System atau ABS.
Perlu diketahui, ABS merupakan sebuah sistem pengereman pada kendaraan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan selama berkendara. Biasanya, sistem ABS bermanfaat ketika pengendara melakukan pengereman mendadak. Pada saat itu, sepeda motor tidak akan selip atau ngepot. Tentu ini sangat penting ketika berkendara di jalanan basah atau licin.
Dengan kata lain, ABS adalah sistem pengereman dengan bantuan tenaga hidrolik. Sistem ini nantinya akan mengontrol tekanan hidrolik menuju ke disc brake caliper. Lalu, adanya ABS membuat pengendara dengan mudah mengendalikan kendaraan karena roda tidak akan terkunci ketika melakukan rem mendadak.
Untuk menjalankan fungsinya, ABS memiliki beberapa komponen penting. Seperti master silinder yang berfungsi sebagai pengkonversi gerakan mekanis dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik.
Kemudian, terdapat sensor kecepatan yang berfungsi untuk membaca kecepatan putaran roda depan dan belakang secara bersamaan. Nantinya, datanya akan dikirimkan langsung ke modul ABS.
Selain itu, juga terdapat beberapa katup yang penting. Misalnya, pada katup pertama berfungsi untuk memaksimalkan tekanan minyak rem yang tersambung dengan rem. Lalu, katup kedua berfungsi menghalangi tekanan pada minyak rem agar tidak dilanjutkan ke rem. Katup terakhir berfungsi untuk menghalangi tekanan dari minyak agar tidak semua cairan diteruskan ke rem.
Selanjutnya, terdapat pompa yang berfungsi untuk mengembalikan tekanan dan mengantarnya ke katup rem. Ada juga komponen kontrol yang berfungsi mengendalikan katup dan mengolah data dari sensor kecepatan.
Cara kerja ABS sendiri dimulai ketika sensor mendeteksi kecepatan dari roda. Saat motor berjalan, speed sensor yang ada pada ABS akan membaca kecepatan roda depan dan roda belakang. Lalu, ketika kecepatan kedua roda berbeda, maka akan diinformasikan ke ECU. Kemudian, akan dibawa ke modulator. Nantinya, ECU akan menghidupkan solenoid.
Selanjutnya, tekanan fluida pada kaliper akan dikurangi, dipertahankan, dan naik kembali. Hal ini akan menghindari terjadinya selip lantaran pergerakan roda depan dan belakang berbeda. Sehingga, ECU akan menyesuaikan agar terjadi pengereman. Lalu, ABS akan membantu agar roda tidak lock ketika pengereman terjadi.
Dapat disimpulkan dalam pengereman nantinya akan terjadi beberapa proses, yakni ketika menekan tuas rem, secara otomatis tekanan fluida ke kaliper itu akan sangat kuat. Kemudian, proses pengurangan, penahanan, dan peningkatan tekanan fluida ini akan berlangsung sangat cepat, sekitar 15-50 kali per detik, sehingga roda tidak akan terkunci saat terjadi pengereman mendadak.
Tentu saja, sistem ABS ini memiliki kekurangan, yakni sistem sensor yang sangat sensitif saat mendeteksi udara palsu dalam rem. Sehingga, pengendara perlu memperhatikan agar minyak rem pada sistem ABS tidak boleh kosong atau kurang.