Tekanan Angin Mobil, Penting Diperhatikan Sebelum Memulai Perjalanan

By Administrator 08 Sep 2022
 

Keselamatan berkendara khususnya menggunakan mobil ditentukan oleh beberapa faktor. Mulai dari kesehatan mesin kendaraan, kenyamanan di kabin, saldo uang elektronik, kesehatan pengendara dan beberapa hal lain yang sudah umum dilakukan. Namun ada satu yang juga penting dan banyak pengendara lalai melakukannya yakni pengecekan tekanan angin ban mobil.

Jika dilihat dari fungsinya ban berperan sebagai penahan beban kendaraan dan muatan yang ada di atasnya. Tekanan angin pada ban juga akan memberikan pengaruh yang banyak pada keselamatan dan kenyamanan selama berkendara. Maka dari itu, idealnya pengecekan tekanan angin dilakukan selama satu kali dalam dua pekan.

Perlakuan pengecekan akan berbeda ketika Anda hendak melakukan perjalanan jauh. Tekanan angin pada ban harus terpantau sebelum dilakukannya perjalanan. Jika memang kurang maka ditambahkan, sebaliknya apabila berlebih dikurangi sewajarnya dengan tekanan yang diizinkan. 

Tekanan udara harus diisi berdasarkan kondisi tekanan ban yang diinginkan atau setengah jam setelah digunakan. Hal ini mempertimbangkan adanya fake air alias tekanan angin palsu. Disarankan angin yang dimasukkan ke dalam ban adalah yang menggunakan nitrogen. 

Risiko Kurangnya Tekanan Angin
Apabila sampai terjadi kekurangan tekanan angin pada kendaraan, bersiap saja karena setidaknya beberapa kondisi di bawah akan menemani perjalanan Anda .

  • kerusakan pada pelek 
  • konsumsi BBM boros. Hal ini sebenarnya mengacu pada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa tekanan angin yang kurang akan mengurangi efisiensi BBM sebanyak 5%.
  • pecah ban di tengah perjalanan. Yang berbahaya bukan hanya pasca pecahnya ban melainkan sesaat terjadi setelah ban mobil pecah. Resiko terjadinya kecelakaan dalam kasus seperti ini sangatlah besar .
  • berkurangnya kenyamanan
  • berkurangnya respon saat dilakukan pengereman
  • menjadi penyebab ban menjadi slip atau tergelincir saat berjalan dalam suasana hujan

Dalam rangka memberikan edukasi dan mengurangi angka kecelakaan, yang juga perlu dikuasai adalah cara mengukur kondisi fisik ban.  Cara mengukuran dan mengetahui tekanan ban mobil. Tekanannya pun menyesuaikan dengan jenis mobil dan ukuran peleknya. 

Untuk mobil SUV atau MPV dengan pelek standar seperti 30-50 Psi. Sementara dengan ukuran ring 17 inch, profil ban 40 atau 45 tekanan bannya harus berada di angka 35-40 Psi. 

Apabila dalam menjalankan aktivitas harian bersama mobil kesayangan, pastikan juga tidak mengalami tekanan angin yang berlebih. Jika sampai hal itu terjadi maka disarankan untuk segera mengurangi tekanan tersebut dengan alat yang memiliki pengukur tekanan angin. 

Dampak pertama yang akan terjadi ketika kita menghadapi tekanan angin yang berlebih yakni keausan pada ban. Kemudian selanjutnya adalah daya cengkram akan jauh berkurang sehingga terasa ombang-ambing. Kondisi tersebut sangat berbahaya, apalagi yang mengendarai mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi di jalan tol. 

Tekanan angin yang terlalu tinggi juga akan membuat sisi ban ke sisi pelek berbahaya, sehingga mempengaruhi sisi pelek dan mengurangi usia ban. Ketika tekanan angin berlebih, saat ban menghajar lubang di jalan maka akan mudah mengalami kecelakaan. 

Dampak lain saat tekanan angin berlebih adalah daya cengkram ban akan berkurang, sehingga mobil akan terombang-ambing. Hal ini sangat berbahaya khususnya saat kendaraan sedang melaju dalam kecepatan tinggi seperti halnya di jalan tol. 

Ketika diperhatikan, bagian yang menapak ke aspal dari keempat permukaan ban tidak lebih dari lebar selembar kertas A4. Maka dari itu tekanan angin pada ban mesti diperhatikan dengan seksama dan pastikan berada dalam ukuran yang direkomendasikan.