Mengenal Kei Car, Segmen Mobil Kecil Asal Jepang

By Automotive Evalube 02 Sep 2024
 

Di Jepang, ada satu jenis mobil mungil yang sangat populer bernama Kei Car. Mobil kecil umumnya memiliki kapasitas mesin yang kecil, tak sampai 1.000cc. 

 

Kei Car disebut juga sebagai Keijidosha (light automobile). Memiliki mesin rata-rata 660cc, mobil ini diklaim lebih efisien dan ramah lingkungan. 

 

Kei Car merupakan salah satu mobil terlaris di Jepang. Tahun 2022, mobil ini laku hingga jutaan unit. 

 

Laris manisnya mobil ini di Jepang lantaran Kei Car dianggap ideal untuk memenuhi regulasi pajak di Jepang dan soal tingkat emisi kendaraan yang rendah. Selain itu, harga Kei Car juga murah dan efisien untuk dipakai berkendara. 

 

Kei Car memiliki sejarah yang panjang di Jepang. Mobil ini pertama kali muncul di Jepang pada akhir Perang Dunia II. Kehadiran Kei Car menjadi oase di tengah keterpurukan ekonomi warga Jepang saat itu. 

 

Di awal produksinya, Kei Car memiliki mesin yang lebih kecil. bahkan dibatasi hanya 150cc. Setelah itu, kapasitas mesin Kei Car terus meningkat sesuai dengan kebutuhan pasar. 

 

Jepang terus mengubah kebijakan soal Kei Car. Kebijakan paling menguntungkan ada di tahun 70an yang meningkatkan kapasitas mesin hingga 360 cc. Batas kecepatan kendaraan di perkotaan juga naik dari 40 km/jam menjadi 60 km/jam. Tahun itu, penjualan Kei Car meningkat pesat hingga 750 unit. 

 

Penjualan Kei Car kemudian menurun setelah Jepang memberlakukan peraturan ketat soal Kei Car. Termasuk soal standar emisi gas buang yang tak menguntungkan bagi Kei Car yang masih menggunakan mesin gas buang tinggi. 

 

Pada tahun 1975, penjualan Kei Car hanya tembus 150 unit saja, masih sangat lesu. Pabrikan pun mulai beralih menggunakan mesin dengan kapasitas lebih besar yakni 443cc – 490cc untuk mengikuti kebijakan pemerintah. Pemerintah kemudian membuat peraturan mesin Kei Car boleh menjadi 550cc. 

 

Pabrikan pun mulai berlomba mengembangkan mesin baru untuk Kei Car sebagai pengetes pasar. Penjualan pun meningkat ke 750 unit, tetapi itu masih angka yang kecil dibandingkan dengan penjualan mobil lain. 

 

Lambat laun, tampilan Kei Car makin berubah mengikuti tren pasar. Tahun 1980an, tampilannya makin modern dengan berbagai fitur modern seperti four wheel drive (FWD), turbocharge, hingga AC. Faktor perubahan ini juga didukung dengan meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat Jepang. 

 

Di tahun 80an, kecepatan Kei Car juga bertambah menjadi 80 km/jam. Mobil ini jadi mampu melaju makin cepat di perkotaan. Beberapa produsen yang memproduksi Kei Car tahun itu adalah Suzuki Alto, Subaru Family Rex, dan Daihatsu Mira.

 

Kei Car pun makin mengikuti perkembangan zaman. Tahun 1990, pemerintah meningkatkan kapasitas mesinnya menjadi 660cc, dimensi panjang mobil juga ditambah 100 mm. Produsen pun mulai mengikuti aturan tersebut. 

 

Kei Car mencapai puncak popularitasnya pada tahun 2000an. Produk paling laris merupakan Suzuki Wagon R, yang menjadi Kei Car terlaris di Jepang sepanjang 2003-2008. 

 

Berbagai produsen mobil pun mulai tertarik membuat Kei Car. Termasuk Toyota yang memulai memasuki pasar Kei Car tahun 2011 dengan merilis Toyota Pixis Space. Beberapa produk Kei Car yang dipasarkan saat itu di antaranya Daihatsu Move Conte, Mitsubishi eK, Nissan Dayz, Nissan Otti, Honda N-one, N-Box, dan N-WGN.

 

Hingga kini, Kei Car masih digemari dan terjual terjual hingga jutaan unit di Jepang. Kei Car banyak digunakan oleh pasangan muda hingga orang-orang tua. 

 

Merambah hingga ke Indonesia, mobil-mobil yang awalnya masuk kategori Kei Car di Jepang masuk ke tanah dalam nama yang berbeda dan dengan mesin lebih besar yang melebihi batas aturan 660cc dan dengan ukuran lebih besar dari aturan Kei Car yang ada.

 

Contoh kasus di atas adalah Suzuki Karimun yang rilis di Indonesia pada 1999. Karimun versi tanah air sebenarnya adalah Wagon R Wide (non Kei Car) dengan mesin 970cc yang merupakan versi lebih besar dari versi Kei Car sesungguhnya, Wagon R.

 

Sama halnya dengan Daihatsu Ceria yang sebenarnya adalah Daihatsu Mirage Gen 3. Ceria yang juga dijual di Malaysia ini menggunakan mesin berkapasitas 850cc.

 

Pada 2015, Daihatsu juga pernah memasarkan produk Kei Car bernama Copen di Indonesia. Dijual terbatas, Copen dibanderol cukup mahal yaitu lebih dari Rp410 juta. Karena hal tersebut Kei Car satu ini kurang populer di Indonesia. 

 

Mobil Kei Car asli dari Jepang akan sangat mahal jika didatangkan langsung dalam bentuk CBU (Completely Built Up). Terlebih dengan mesin yang dibatasi di kapasitas 660cc tentu menjadi terkesan terlalu mahal.

 

Istilah Kei Car di Indonesia nampaknya kini lebih mirip dengan kategori mobil yang kita kenal dengan nama LCGC (Low Cost Green Car) yang umumnya memiliki kapasitas mesin mulai dari 980-1200cc.